Metode Ceramah

Pengertian Metode

Ditinjau dari segi etimologis (bahasa), metode berasal dari bahasa yunani yaitu methodos. Kata ini berasal dari dua suku kata yaitu metha yang berarti melewati atau melalui   dan hodos yang berarti jalan atau cara. Maka metode memiliki arti suatu jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan.

Pengertian Ceramah

Ceramah merupakan suatu kegiatan berbicara di depan umum dalam situasi tertentu untuk tujuan tertentu dan kepada pendengar tertentu. Dalam setiap ceramah pembicara harus menyesuaikan dengan situasi dan kondisi yang dihadapi sehingga ceramah, dapat berjalan dengan lancar. Kegiatan ceramah harus memperhatikan hal-hal antara lain : suara, intonasi, 
gaya bahasa, sikap, gerak-gerik, mimic sehingga pendengar dapat tertarik.


Pengertian Metode Ceramah

metode ceramah (lecture method) yang merupakan tehnik pengajaran yang dilakukan oleh guru secara monolog dan hubungan satu arah (one way communication), metode ini dipandang paling efektif dalam mengatasi kelangkaan literature atau rujukan yang sesuai dengan jangkauan daya tangkap siswa.



Syarat penggunaan metode ceramah
     1.  Adanya apersepsi yang memadai. 

     2.  Memotivasi siswa agar menjadi lebih terangsang dan bergairah dalam belajarnya.  

     3.  Korelasikanlah (kaitkanlah) bahan yang sedang dibahas melalui ceramah itu dengan  topik, bidang studi, kejadian-kejadian, masalah-masalah, atau kenyataan-kenyataan lain yang relevan dan tersebar di alam dan atau kehidupan masyarakat. 

      4.  Manfaatkanlah berbagai jenis sumber belajar yang relevan lainnya selain guru, seperti perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, atau media elektronik seperti kaset, televisi video dan sebagainya. 


Kelebihannya

1.  Metode ini murah dan mudah dilakukan guru,hanya dengan bermodalkan suara yang ada,guru dapat melaksanakannya.
2.  Materi yang  banyak dapat diringankan atau dijelaskan pokok-pokoknya oleh guru dalam waktu singkat. Sedangkan materi yang sedikit dapat disampaikan guru dalam waktu agak panjang dengan berbagai contoh atau kaitannya dengan hal-hal lain, disamping humor.
3.  Guru dapat menjelaskan dengan menonjolkan bagian-bagian materi yang penting. 
4. Melalui metode ini guru dapat dengan mudah menguasai kelas.  
5. Organisai kelas dapat diatur menjadi lebih sederhana. 



Kekurangannya
  1.       Terlalu sering menggunakan metode ini dapat membuat kebiasaan kurang baik, yaitu siswa selalu ingin diceramahi. Dengan demikian, siswa dibina sebagai penerima informasi saja, tidak dibiasakan mencari dan mengolah informasi, yang justru sering keterampilan dan kebiasaan ini lebih penting dari informasi itu sendiri.
  2.       Informasi yang diceramahkan mudah usang atau ketinggalan sehubungan dengan abad peledakan informasi sekarang ini.
  3.       Apa yang diceramahkan guru adalah apa yang diingatnya pada waktu itu, sedangkan yang tidak diingat guru, tak mungkin dijelaskannya.
  4.       Siswa yang menerimanya tidak selalu baik apabila dihubungkan dengan pendengaran, siapa tahu ada yang pendengarannya sudah kurang atau guru yang menerangkannya kurang jelas.
  5.       Tidak semua siswa memiliki daya tangkap yang tajam, sering terjadi apa yang dijelaskan guru, hanya tertangkap oleh siswa sebagian saja atau terjadi salah tangkap.
  6.       Tidak gampang mengetahui apakah setiap siswa telah mengetahui atau dapat mengikuti penjelasan atau ceramah yang dilakukan guru.
  7.       Metode ini kurang merangsang pengembangan kreativitas dan keterampilan mengemukakan pendapat bagi siswa. 
  8.       Metode ini dapat menimbulkan verbalisme. 



Beberapa Usaha Untuk Mengefektifkan Metode Ceramah

     Kenyataan menunjukan bahwa, sekalipun banyak kekurangannya, hingga kini metode ceramah masih tetap banyak digunakan guru pada berbagai lembaga pendidikan. Hal ini berarti bahwa metode ceramah tidak selamanya jelek. Yang penting ialah, bagaimana usaha kita untuk membuat metode ceramah menjadi lebih efektif. Untuk ini beberapa hal dapat dilakukan, yakni: 

  1.      Guru hendaknya betul-betul menunjukan penguasaan yang baik terhadap materi pelajaran yang disajikan, dan berusaha menonjolkan pokok-pokok materi dalam kaitannya dengan kerangka yang lebih umum dan menyeluruh serta bagian-bagian penting tertentu. 
  2.      Penggunaan ceramah hendaknya dikombinasikan dengan metode-metode lainnya secara bervariasai seperti demonstrasi, diskusi, tanya jawab, atau penugasan tertentu. Dengan demikian, ceramah yang mmebuat siswa pasif dapat diimbangi dengan berbagai aktivitas belajar lainnya. 
  3.      Gunakanlah berbagai media atau alat peraga yang jelas dan menarik seperti papan tulis, papan planel, bagan, overhead projector (OHP), infokus dan sebagainya. Tulislah pokok-pokok materi beserta uraian atau kata-kata penting yang diceramahkan. Dengan demikian, kejenuhan mendengarkan ceramah pada siswa dapat teratasi. Begitu juga kekurangjelasan atau keterlambatan siswa dalam menangkap isi ceramah akan tertolong melalui media atau alat peraga itu. 






Tidak ada komentar:

Posting Komentar